KORAN GALA- Setelah ramai diberitakan terkait batalnya studi tour SMAN 21 Kota Bandung ke Yogyakarta dikarenakan uang akomodasinya diduga dibawa kabur oknum pegawai travel, akhirnya Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI), Jimmy Tanumihardja pun angkat bicara.
"Saat melakukan MoU antara pihak sekolah dengan kita. Dari awal telah dijelaskan kepada pihak sekolah agar pembayaran dilakukan melalui rekening perusahaan. Dan pihak sekolah pun memberikan tanda jadi ke travel Rp. 10 juta, melalui rekening yang ditunjuk," ujar Jimmy.
Masih dikatakannya, mendekati batas waktu pembayaran, pihak sekolah tidak kunjung membayarkan sisa uangnya. "Bahkan kami pun sempat menanyakan pelunasan tour tapi tidak dijawab," katanya.
Karena tidak ada jawaban, lanjutnya, pihaknya pun kemudian mendatangi sekolah untuk menanyakan masalah biaya studi tour tersebut. Namun, ternyata selama ini uang pembayaran ditransfer dari bendahara ke tour leader yang akan membawa tour.
Baca Juga: Bedil Kacer Lawas Piawai di Atas Gantangan
"Berarti pihak sekolah menyalahi MoU kesepakatan pembayaran dan jumlah uangnya yang waktu kami klarifikasi nilainya belum jelas," katanya.
Atas dasar hal tersebut, kata dia, otomatis travel tidak bisa menjalankan tour karena merasa tidak pernah menerima pembayarannya.
"Dari keterangan sekolah tur akan di dijadwal ulang sambil mencari tahu keberadaan tour leader tersebut," katanya.
Jimmy pun mengakui jika orang yang membawa kabur duit tour studi siswa SMAN 21 Kota Bandung itu merupakan karyawan di Travel GTI.
"Ya, betul marketing merangkap Tour leader," ucapnya.
Artikel Terkait
Diduga Ditipu Travel, Siswa SMAN 21 Bandung Gagal Study Tour ke Yogyakarta