• Sabtu, 23 September 2023

Mangkunegaran yang Dulu Tertutup Kini Terbuka, Ini yang Dilakukan Gusti Bhre

- Selasa, 19 September 2023 | 05:43 WIB
Diskusi KGPAA Mangkunegoro X dengan ProSolo dan komunitas PR se Solo Raya (istimewa)
Diskusi KGPAA Mangkunegoro X dengan ProSolo dan komunitas PR se Solo Raya (istimewa)

KORAN GALA - Istana Pura Mangkunegaran warisan Pangeran Sambernyawa yang di bawah pimpinan KGPAA Mangkunegoro X yang akrab disapa Gusti Bhre (GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo), kini menampilkan wajah baru seolah menjadi magnet baru bagi generasi milenial.

Gusti Bhre mengungkapkan, mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Pura Mangkunegaran akhir-akhir ini terdiri dari kalangan anak muda.

"Bahkan acara-acara adat, seperti Kirab Pusaka Malam Satu Suro yang lalu juga diikuti banyak anak muda. Ini menjadi fenomena baru yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata pemegang tahta Pura Mangkunegaran itu, dalam diskusi dengan ProSolo dan komunitas public relations (PR) se-Solo Raya, di Pracima Tuin, Senin (18/9/2023).

Baca Juga: Resep Ketan Srikaya, Kukus 20 Menit Gurih Legit Manis, Cocok Bagi Pemula yang Ingin Berjualan

KGPAA Mangkunegoro X yang baru naik tahta sekitar setahun lebih, menyatakan, dalam memimpin Pura Mangkunegaran dia berprinsip simple saja, agar masyarakat yang selama ini melihat Mangkunegaran sebagai kerajaan yang tertutup bisa mengubah pandangannya.

"Kami mencoba membuka (Mangkunegaran) dengan batasan tertentu. Kami buka ruang dengan memberikan kesempatan masyarakat mengeksplorasi apa yang ada di Mangkunegaran,” jelasnya.

Penguasa Praja Mangkunegaran yang masih berusia 26 tahun itu menegaskan, status kerajaan yang melekat di Pura Mangkunegaran tidak lagi dianggap sebagai privilege.

Dia menjadikan warisan leluhurnya sebagai sebuah kesempatan emas untuk memberikan dampak positif bagi khalayak umum, yang tujuannya, bersama-sama mengangkat pariwisata dan kebudayaan Kota Solo.

Baca Juga: Resep Bakpia Kukus Brownies Lembut dan Moist, Bahan Sederhana Mudah Diikuti Pemula Cocok Buat Jualan Bolu Mini

“Kami ingin membangun ekosistem kebudayaan dan keberlanjutan. Intinya itu. Maka kami menjadikan Mangkunegaran sebagai pusat budaya, sekaligus menjadi wadah budaya. Artinya, di Mangkunegaran, semua orang bisa diskusi bersama. Sehingga, masyarakat umum, seniman, budayawan, akademisi, bahkan public relations pun bisa sama-sama berkarya di Mangkunegaran,” tandasnya.

Gusti Bhre menambahkan, dalam memimpin Pura Mangkunegaran dia berupaya memelihara akar budaya, tradisi, sejarah, dan nilai-nilai warisan leluhur harus kuat, kemudian dikemas dengan relevan dan kontekstual.

"Semua itu bukan dimodernisasi. Nah, itu dampaknya luar biasa,” sambungnya.

Koordinator ProSolo, Dhani Wulandari, mengungkapkan, masifnya pembangunan destinasi wisata di Kota Solo belakangan ini berhasil mengubah predikat Solo sebagai kota transit menjadi kota tujuan wisata.

Baca Juga: Benarkah Minum Kopi Baik untuk Kesehatan? Begini Ternyata Penjelasannya

Dampak khususnya di bidang perhotelan, meningkatnya kunjungan ke destinasi wisata tersebut diharapkan dapat mendongkrak length of stay atau lama tinggal wisatawan.

Halaman:

Editor: Brilliant Awal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X