KORAN GALA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan dapat mencetak 20.000 wirausahawan baru di seluruh Indonesia. Saat ini, jumlah wirausahawan Indonesia terendah di Asia Tenggara.
"Jumlah wirausahawan muda di Indonesia hanya sekitar 3 persen dari total jumlah penduduk dan lebih rendah dibandingkan sejumlah negara di ASEAN yang sudah di atas 4 persen," kata Direktur Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Kemenperin Yedi Sabaryadi pada kegiatan "Bimbingan Teknis Dalam Rangka Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru IKM di Jawa Barat II" di Lembang, Senin 18 September 2023.
Bimbingan teknis ini diselenggarakan Kemenperin bekerja sama dengan Komisi VII DPR RI. Diikuti ratusan peserta dari seluruh wilayah KBB yang akan berlangsung dari tanggal 18-21 September 2023.
Baca Juga: Jalan Leucir hingga Bandung Barat Caang di Selatan KBB Habiskan Anggaran Rp 300 Miliar
Hadir dari Komisi VII DPR RI, Rian Firmansyah. Diketahui, Rian merupakan anggota DPR RI yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Jawa Barat
"Pencetakan 20.000 wirausahawan baru ini masuk program prioritas. Kami berharap melalui bimtek ini akan lahir wirausahawan baru yang memiliki inovasi tinggi," ujarnya.
Diungkapkannya, selain melalui bimtek dan pelatihan, Kemenperin juga memberikan pendampingan dan restrukturisasi peralatan IKM yang akan dirembes hingga 40% untuk lokal sementara kalau alatnya impor sebesar 20%.
Baca Juga: Tiap Hari Memadamkan Kebakaran TPA Sarimukti, Tiga Mobil Damkar KBB Langsung Turun Mesin
"Kami juga memberikan pelatihan pembuatan kemasan, branding, hingga food inovation bagi IKM pangan agar go internasional dan bisa berdaya saing secara global. Tiap tahun ada 20 IKM yang punya inovasi tinggi kita dampingi dan bimbing, bahkan hingga layout rumah produksi, pengemasan, cara pengolahan, manajerial, hingga branding," paparnya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Rian Firmansyah mengungkapkan, kegiatan bimtek tersebut mendorong tumbuhnya wirausahawan baru industri, kecil, dan menengah (IKM), khususnya di KBB.
"Para peserta akan mengikuti pelatihan empat rumpun bidang yang disesuaikan dengan kebutuhan serta potensi daerah yang ada di KBB," kata politisi Partai NasDem ini.
Ia menyebut, saat ini di KBB ada sekitar 200 IKM yang terdata di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB. Diharapkan, melalui bimtek bisa naik 50 persen menjadi 300 IKM yang bisa eksis dan memiliki jiwa kompetitif.
Baca Juga: Harga Beras Melambung Tinggi, Disperindag KBB Rencana Gelar Operasi Pasar
Menurutnya, selama terjadi pandemi Covid-19, IKM menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan nasional. Dimana pada situasi seperti itu, justru banyak industri manufaktur gulung tikar.
"IKM telah membuktikan jadi back bone (tulang punggung) perekonomian nasional. Ini membuktikan bahwa IKM jadi motor penggerak utama perekonomian daerah dan nasional," kata Rian.**
Artikel Terkait
Resep Bakpia Kukus Brownies Lembut dan Moist, Bahan Sederhana Mudah Diikuti Pemula Cocok Buat Jualan Bolu Mini
DIsdagin Kota Bandung, Bulog, dan BI Jabar Siapkan 300 Beras Ton untuk Operasi Pasar Murah
18 Kota/Kabupaten di Jabar Kesulitan Air Bersih
Soal Pelantikan 97 Pejabat, BKN dan KASN Segera Lakukan Investigasi ke Pemkab Bandung Barat