KORAN GALA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat ada 18 kota/kabupaten yang mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau panjang. Data infografis dampak kekeringan di Provinsi Jawa Barat tersebut terhitung periode 1 Januari 2023 sampai 16 September 2023.
Ke-18 daerah tersebut adalah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi, Kab. Garut, Kab. Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB)
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jabar, Andrie Setiawan mengungkapkan, untuk mengatasi masalah kekeringan di Jawa Barat, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD di kabupaten/kota. Tidak hanya untuk memberikan air bersih saja, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan di lahan-lahan pertanian.
Baca Juga: Benarkah Minum Kopi Baik untuk Kesehatan? Begini Ternyata Penjelasannya
"BPBD kabupaten/kota sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kekeringan yang berdampak kepada lahan pertanian, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kami bekerja sama dengan instansi dan PDAM di masing-masing tempat," kata Andrie melalui pesan singkat, Senin (18/9).
Untuk daerah yang paling terdampak kekeringan, Andrie mengatakan, ada tiga kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan, salah satunya Kabupaten Garut.
"Ada sembilan kecamatan di Kabupaten Garut yang mengalami kekeringan mulai dari Kecamatan Cigedug, Kecamatan Malangbong, Kecamatan Pakenjeng, Kecamatan Pedeuy, Kecamatan Sukawening, Kecamatan Pasirwangi, Kecamatan Limbangan, Kecamatan Kadungora dan Kecamatan Cikelet dengan jumlah KK terdampak sebanyak 10.986 KK. Untuk daerah lainnya, itu di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi," sambungnya.
Dikatakan, setiap kota/kabupaten di Jabar membutuhkan rata-rata sekitar 322.804 liter air bersih per hari. "Ya kalau ditotal kita membutuhkan sebanyak 5.810.480 liter air bersih untuk 18 kota/kabupaten tersebut maka dari itu kita lakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya memberikan air bersih," terangnya.
Selain tiga daerah yang sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan, enam daerah lainnya juga sudah masuk status siaga darurat kekeringan, mulai dari Kabupaten Subang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Karawang.
Diperpanjang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyatakan bahwa saat ini ada 19 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut yang terdampak kekeringan akibat kemarau berkepanjangan.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Garut, Daris Hilman mengatakan, pada masa tanggap darurat pertama dilaporkan ada 9 kecamatan yang terdampak kekeringan.
Artikel Terkait
Diduga Ada Orang Bakar Sampah, Bekas TPA Cicabe Terbakar
Beredar SK Mendagri Palsu Soal Penunjukan 6 Pj Bupati/Wali Kota di Jabar
Nama Emil dan AHY Terlempar dari Bursa Calon Pendamping Ganjar Pranowo
DIsdagin Kota Bandung, Bulog, dan BI Jabar Siapkan 300 Beras Ton untuk Operasi Pasar Murah