• Sabtu, 23 September 2023

18 Kota dan Kabupaten di Jabar Kesulitan Air Bersih

- Senin, 18 September 2023 | 20:43 WIB
WARGA sedang mengisi jerigen dengan air bersih di Kampung Baros, Desa Baros, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Kamis (7/9/2023).Sebanyak tiga RW di wilayah tersebut kesulitan air bersih sejak lebih kurang dua bulan lalu akibat musim kemarau panjang. M. Fadlillah Solihin/Koran Gala
WARGA sedang mengisi jerigen dengan air bersih di Kampung Baros, Desa Baros, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Kamis (7/9/2023).Sebanyak tiga RW di wilayah tersebut kesulitan air bersih sejak lebih kurang dua bulan lalu akibat musim kemarau panjang. M. Fadlillah Solihin/Koran Gala

 

KORAN GALA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat ada 18 kota/kabupaten yang mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau panjang. Data infografis dampak kekeringan di Provinsi Jawa Barat tersebut terhitung periode 1 Januari 2023 sampai 16 September 2023.


Ke-18 daerah tersebut adalah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi, Kab. Garut, Kab. Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB)


Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jabar, Andrie Setiawan mengungkapkan, untuk mengatasi masalah kekeringan di Jawa Barat, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD di kabupaten/kota. Tidak hanya untuk memberikan air bersih saja, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan di lahan-lahan pertanian.

Baca Juga: Benarkah Minum Kopi Baik untuk Kesehatan? Begini Ternyata Penjelasannya


"BPBD kabupaten/kota sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kekeringan yang berdampak kepada lahan pertanian, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kami bekerja sama dengan instansi dan PDAM di masing-masing tempat," kata Andrie melalui pesan singkat, Senin (18/9).


Untuk daerah yang paling terdampak kekeringan, Andrie mengatakan, ada tiga kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan, salah satunya Kabupaten Garut.


"Ada sembilan kecamatan di Kabupaten Garut yang mengalami kekeringan mulai dari Kecamatan Cigedug, Kecamatan Malangbong, Kecamatan Pakenjeng, Kecamatan Pedeuy, Kecamatan Sukawening, Kecamatan Pasirwangi, Kecamatan Limbangan, Kecamatan Kadungora dan Kecamatan Cikelet dengan jumlah KK terdampak sebanyak 10.986 KK. Untuk daerah lainnya, itu di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi," sambungnya.


Dikatakan, setiap kota/kabupaten di Jabar membutuhkan rata-rata sekitar 322.804 liter air bersih per hari. "Ya kalau ditotal kita membutuhkan sebanyak 5.810.480 liter air bersih untuk 18 kota/kabupaten tersebut maka dari itu kita lakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya memberikan air bersih," terangnya.

Baca Juga: Resep Risol Ayam Renyah Gurih dan Lembut, Mudah Diikuti Pemula Kuning Merata Anti Meletus Cocok untuk Jualan


Selain tiga daerah yang sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan, enam daerah lainnya juga sudah masuk status siaga darurat kekeringan, mulai dari Kabupaten Subang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Karawang.

 

Diperpanjang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyatakan bahwa saat ini ada 19 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut yang terdampak kekeringan akibat kemarau berkepanjangan.


Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Garut, Daris Hilman mengatakan, pada masa tanggap darurat pertama dilaporkan ada 9 kecamatan yang terdampak kekeringan.

Halaman:

Editor: Endri Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X