KORAN GALA -Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung bekerja sama dengan Bulog Bandung dan BI Jawa Barat akan menggelar operasi pasar beras murah mulai 19 September hingga 10 Oktober.
Pelaksanaan operasi pasar beras murah diawali di tiga kecamatan yakni Coblong, Rancasari, dan Sukasari, Selasa (19/9). Di Coblong, kegiatan ini berlokasi di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (MPRJB/Monju). Warga bisa membeli beras kemasan 5 kilogram dengan harga Rp 51.000/pak atau setara dengan Rp 10.200/kilogram.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah, harga beras medium sudah menembus Rp 12.600-13.000 per kilogram. Sedangkan harga eceran tertinggi beras medium Rp 10.900/kilogram.
"Berarti harga beras medium di Kota Bandung sudah di atas HET. Sehingga Pemkot Bandung melalui Disdagin akan melakukan operasi pasar beras medium bekerja sama dengan Bulog dan BI Jabar," ungkap Elly, di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Senin 18 September 2023.
Dikatakannya, operasi pasar beras murah ini akan dimulai pada 19 September di tiga kecamatan, yakni Coblong, Rancasari dan Sukasari. "Launching akan dipusatkan di Kecamatan Coblong di lapangan Monju. Pak Plh akan hadir monitoring langsung. Semua sudah siap pukul 08.00 WIB dan di-launching pukul 08.30 WIB," ungkapnya.
Beras medium pada operasi pasar nanti, ungkap Elly, sudah dalam kemasan 5 kilogram. Warga bisa membeli maksimal 2 pak atau 10 kilogram. Dengan adanya subsidi, maka harga beras medium yang dilepas oleh Bulog Rp 10.200/kilogram.
"Per paknya 5 kilogram, warga dibatasi hanya boleh beli dua pak. Persyaratannya warga ber-KTP Kota Bandung dan diusahakan kecamatannya sesuai dengan tempat yang melaksanakan operasi pasar, karena ini berlangsung di 30 kecamatan," tuturnya.
Baca Juga: Harga Beras Melambung Tinggi, Disperindag KBB Rencana Gelar Operasi Pasar
Setiap kecamatan, ungkap Elly, mendapatkan kuota 10 ton sehingga total beras yang dikucurkan dalam operasi pasar beras medium adalah 300 ton. "Khusus di Coblong, ada juga MinyaKita dengan harga Rp 13.500 per liter. Maksimal warga boleh beli dua liter," tuturnya.
Di dua kecamatan lainnya, Rancasari dan Sukasari tidak ada penjualan MinyaKita. Untuk di Coblong, MinyaKita yang disediakan sebanyak 2.000 liter. "Karena mendadak, Pak Plh Jumat pekan kemarin minta dengan minyak. Jadi untuk besok hanya di Coblong," tuturnya.
Disinggung soal tingginya harga beras, Elly mengatakan hal ini dipengaruhi oleh cuaca, gagal panen atau pun panen yang kurang optimal karena pengairannya sedang kering. Selain itu juga berkurangnya pasokan petani ke penggilingan padi karena produksinya kurang serta adanya kenaikan harga gabah kering panen dan gabah kering giling.
Baca Juga: Stabilkan Harga, Disdagin Kota Bandung Bakal Gelar Operasi Pasar Beras Medium SPHP
"Tapi yang jelas stok beras aman sampai akhir tahun, karena kan tidak hanya medium, ada juga beras premium. Untuk besok itu operasi pasar khusus beras medium," tuturnya. **
Artikel Terkait
Benarkah Minum Kopi Baik untuk Kesehatan? Begini Ternyata Penjelasannya
Diduga Ada Orang Bakar Sampah, Bekas TPA Cicabe Terbakar
Beredar SK Mendagri Palsu Soal Penunjukan 6 Pj Bupati/Wali Kota di Jabar
Nama Emil dan AHY Terlempar dari Bursa Calon Pendamping Ganjar Pranowo