KORAN GALA - Persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sudah hampir rampung. Namun, penolakan kepala daerah dua provinsi (Jawa Tengah dan Bali) atas keikutsertaan Timnas Israel membuat FIFA berpikir kembali soal tempat penyelenggaraan.
Agenda drawing (pembagian grup) yang semula digelar di Bali, Jumat (31/3), bahkan telah dibatalkan hingga waktu yang belum ditentukan. Bagi FIFA, penolakan tersebut sama dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan pemerintah (Government Guarantee).
Saat ini, status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menjadi tidak pasti. Pemerintah terus melakukan lobi dengan FIFA. Bahkan dalam waktu dekat Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan terbang ke Zurich untuk membahas masalah ini.
Terkait polemik yang terjadi, sejumlah pihak berharap agar Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia. Apalagi persiapan maksimal yang dilakukan sudah masuk tahap akhir.
Pada Sabtu (25/3) lalu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan, Piala Dunia U-20 tak hanya soal pertandingan sepak bola, namun otomatis akan berdampak pada pariwisata di Kabupaten Bandung.
Baca Juga: Dapat Bantuan Al Quran Digital Braille, Warga Disabilitas Antusias Tambah Hafalan
“Otomatis berdampak pada wisata karena pelaksanaannya di sini dari tanggal 20 Mei sampai 10 Juni 2023. Artinya, ada sekitar 20 hari, masyarakat atau pengunjung, termasuk pendatang domestik atau internasional akan masuk Kabupaten Bandung selama 20 hari,” katanya.
Dikatakan, hasil dari kunjungan delegasi FIFA memang ada beberapa catatan, terutama di bagian luar. “Saya optimis, bahwa Si Jalak Harupat ini akan digunakan sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20,” kata Bupati Bandung.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana juga mengatakan, proses perbaikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sudah memasuki tahap akhir dan siap menjadi salah satu venue latihan pada penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
“Perbaikan terus kita lakukan maksimal termasuk bantuan dari PUPR. Kita sebagai tempat latihan,” katanya.
Baca Juga: Kerugian Capai Ratusan Juta, Toko Barang Bekas di Jalan Dipati Ukur Ludes Terbakar
Sementara itu, Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah juga masih menunggu keputusan resmi dari FIFA dan PSSI terkait kepastian kota tersebut sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Saya tunggu saja berita resminya seperti apa dari FIFA dan PSSI. Yang saya tahu hanya pembatalan ‘drawing’, di Bali itu,” kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Senin (27/3).
Gibran mengatakan persiapan Stadion Manahan Solo dan empat lapangan pendukung untuk digunakan dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20 berjalan dengan baik. Pada pekan depan akan didatangkan mesin untuk menjahit rumput di lapangan.
Artikel Terkait
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Pranowo Tolak Israel Berlaga Pada Piala Dunia U-20 Indonesia
FIFA Cek Stadion Piala Dunia U-20, Perbaikan GBLA dan SJH Sudah 90 Persen
Ini Dia Deretan Sanksi yang Berpotensi Diberikan FIFA Kepada Indonesia Jika Piala Dunia U-20 Batal
Drawing Piala Dunia U-20 Batal, Gibran Tunggu Instruksi FIFA dan PSSI
FIFA Tolak Syarat Pemerintah, Beredar Kabar Peru Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20