KIAN MENINGKAT di 2023, Prediksi Investasi Cloud dan Keamanan Siber

- Selasa, 3 Januari 2023 | 17:18 WIB
Investasi cloud dan keamanan siber diprediksi kian meningkat di 2023. (foto/PT.Network)
Investasi cloud dan keamanan siber diprediksi kian meningkat di 2023. (foto/PT.Network)


KORAN GALA - Akamai Technologies memprediksi adanya peningkatan untuk ragam perusahaan yang akan berinvestasi pada teknologi komputasi awan (Cloud) dan keamanan siber di tahun 2023.

Menurut laporan dari Akamai dan Gartner, Selasa, belanja untuk layanan Cloud di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 590 miliar dolar AS di tahun 2023 atau naik 20,7 persen dibandingkan tahun 2022.

Namun, investasi untuk Cloud bisa menurun jika anggaran TI secara keseluruhan menyusut mengingat Cloud selalu memegang porsi terbesar dari pengeluaran TI dan angkanya proporsional dengan pertumbuhan anggaran.

Gartner juga memprediksi bahwa belanja untuk produk serta layanan keamanan informasi dan manajemen risiko akan meningkat sebesar 11,3 persen, mencapai lebih dari 188,3 miliar dolar AS di tahun 2023.

Baca Juga: Polri Pertimbangkan Penerapan Tilang Manual dan E-Tilang

Hal ini didorong oleh meningkatnya penerapan model kerja remote dan hybrid, transisi dari VPN ke akses jaringan dengan keamanan zero trust dan pergeseran ke model penyediaan layanan berbasis Cloud.

Executive Vice President dan Chief Technology Officer Akamai, Dr. Robert Blumofe, mengamati sejumlah persoalan utama di bidang Cloud dan keamanan siber secara global, dan juga Asia Pasifik dan Jepang (APJ).

Dr. Blumofe mengatakan, ketidakpastian ekonomi 2023 akan mendorong inovasi.

“Kondisi ekonomi makro saat ini akan mendorong banyak perusahaan untuk berpikir kreatif dalam hal biaya dan model bisnis, serta mendorong perubahan besar baik dalam pengeluaran maupun inovasi di tahun depan,” katanya.

Baca Juga: GAWAT! BPBD KBB Krisis Tenda untuk Pengungsi

Terkait biaya, banyak perusahaan akan mengevaluasi pengeluaran mereka untuk layanan Cloud dan mencari cara untuk mengurangi lonjakan biaya. Ketidakpastian ekonomi juga akan mendorong eksperimentasi model bisnis guna meningkatkan pendapatan.

Lebih lanjut, ia menilai dampak nyata dari serangan siber akan makin signifikan.

“Solusi untuk masalah ini akan kompleks dan beragam, sehingga membutuhkan kerjasama sektor publik dan swasta, investasi yang besar untuk mengamankan rantai pasokan software, dan menerapkan prinsip least privilege (memberi akses kepada pengguna seperlunya saja) sebagai filosofi keamanan inti di semua industri,” ujar Dr. Blumofe.

Selanjutnya, dalam jangka pendek, metaverse akan lebih seperti game yang sangat interaktif. Kemajuan besar dalam komputasi dan teknologi bisa kita kenakan (wearable) harus terwujud terlebih dahulu sebelum metaverse sesungguhnya bisa dibangun.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Tips Belanja Online Aman Jelang Natal

Jumat, 16 Desember 2022 | 18:40 WIB
X