KORAN GALA - Dewan Pengarah Badan riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan perguruan tinggi harus menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Di samping itu, perguruan tinggi pun harus menggali riset yang aplikatif dan tidak sebatas memenuhi syarat terindeks jurnal Scopus atau jurnal bereputasi internasional.
"Makanya saya mengajak dosen di lingkungan Unpas untuk fokus melakukan riset yang berorientasi pada bisnis, sehingga betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ungkapnya dalam acra “Sinergi Program BRIN dengan Kegiatan MBKM Kampus Masa Depan” di Universitas Pasundan, Jumat 13 Januari 20223.
Baca Juga: ISLAND Makin Seru! Catat Tanggal Tayang Bagian 2 Pemburu Iblis di Pulau Jeju Ini
“Meski penting, tapi kalau terlalu fokus, nantinya dosen hanya akan berorientasi pada jurnal dan publikasi saja. Padahal, banyak inovasi yang harus dikembangkan dan lebih berguna,” jelasnya.
Dikatakn, pada tahun 2045 mendatang, Indonesia diproyeksi menjadi negara maju. Ia mengatakan, diperlukan SDM yang mumpuni guna merealisasikan hal tersebut dan mewujudkan transformasi ekonomi.
Untuk itu, katanya BRIN tengah membuat 4 masterplan riset dan teknologi untuk menjawab permasalahan krusial yang dihadapi Indonesia, yaitu kedaulatan pangan, kesehatan, energi, dan kekurangan air bersih.
Baca Juga: Tinggalkan RSHS, Ayah Bayi Kembar Siam Asal KBB Ungkap Janji yang Membuatnya Tegar
Terkait kedaulatan pangan, kata dia, tidak berkutat pada masalah pertanian, tapi juga logistik, processing, dan distribusi. Perlu ada substitusi pangan dan rekayasa proses pangan agar Indonesia tidak mengandalkan ekspor.
Sementara di sektor kesehatan, BRIN sedang merancang penelitian untuk mewujudkan kemandirian kesehatan, baik obat-obatan maupun peralatannya.
“Masalah energi juga tidak kalah penting. 2030 mendatang, dunia sepakat untuk menghapus 30 persen PLTU batu bara. Sementara 92 persen listrik di Indonesia masih memanfaatkan PLTU batu bara. Paling memungkinkan menggunakan nuklir, tapi masyarakat kita masih harus diedukasi agar tidak banyak kekhawatiran,” paparnya.
Baca Juga: Resep Seblak Orisinal, Pas Buat Akhir Pekan Bersama Bestie
Ia meminta dosen Unpas untuk ikut berkontribusi dan membina mahasiswa agar mulai melakukan penelitian. Kampus juga diimbau untuk menerapkan sistem pendidikan yang inovatif dan berbasis wirausaha.
“Problemnya, pendidikan kita lebih banyak menghambat kemandirian dan membentuk mental pegawai, bukan mental kreatif. Padahal, industri kreatif memberikan peluang besar yang bisa dimanfaatkan mahasiswa,” tambahnya.
Artikel Terkait
Unpas Jadi Pilot Project Kadin Goes to Campus, Rektor: Lahirkan SDM Unggul PT Harus Kolaborasi dengan DUDI
Unpas Mantapkan Visi Entrepreneurial University, Berbagi Insight Bersama Rektor Amikom Yogyakarta
Orasi Ilmiah Ridwan Kamil: Unpas Diminta Merespons Tiga Disrupsi dan Membersamai Kemajuan Jabar
Portable Fire Pump, Alat Pemadam Kebakaran Portable yang Bisa Digendong Buatan Dosen dan Mahasiswa Unpas